Sabtu, 19 Juli 2014

Sederhana tetapi Bermakna

Semua ini ada di dalam Al Quran kawan :) !!!!  
  وَالْجِبَالَ أَرْسَاهَا
Artinya :  “Dan Dia memancangkan gunung-gunung dengan teguh.” (Qs. An-Naziat 79:32







Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. (14: 25)



وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوجِ
Artinya :
Demi langit yang mempunyai gugusan bintang (Qs. Al Buruuj ayat 1
 

Minggu, 06 Juli 2014

Cara Tidur Pemimpin Umat Sedunia



   Follow ya : @AyuAyusafa
 
Assalamualaikum kawan pembaca, Alhamdulillah kita sama sama diberi kesempatan sama Allah untuk sekedar merasakan nikmatnya Ramadhan 1435 H. kalian masih pada puasa kan??? oke fighting buat kalian ! semoga kita nanti bisa berkumpul bersama di surganya Allah... Amin..
oke di postingan kali ini Ayu akan cerita pengalaman ayu. Nah gini :
Suatu ketika aku tertarik untuk membaca majalah bulanan yang ada di ruang tamu keluargaku, setelah puas membaca baca beberapa artikel yang sangat menarik hatiku, akhirnya ku putuskan untuk menutup majalah itu. Hampir saja majalah itu aku tutup sempurna, hingga sampai akhirnya aku urungkan niatku untuk menutupnya karena ada satu artikel yang mampu menarik keinginanku untuk  membacanya. Dan artikel itu adalah……
Cara Tidur Rasulullah SAW
Tidur merupakan perkara rutin yang dilakukan seluruh manusia setiap harinya. Alangkah nikmatnya jika tidurr kita justru menambah amal kebaikan bagi kita serta mengharap ridho Allah subahanahu wata’ala.
Rasulullah SAW telah memberi contoh kepada umatnya bagaimana etika tidur yang baik, yang bisa menambah amal kebaikan kita, tidak hanya sekedar melepas lelah atau menyehatkan. Berikut beberapa perkara tentang etika beranjak tidur Nabi SAW:Rasulullah SAW membenci tidur sebelum isya’ dan mengobrol setelahnya. Berdasarkan dalil dari Abu Barzah ra, “Bahwasanya Rasulullah SAW membenci tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya.” [HR. Bukhari]
Berwudhu Sebelum Tidur, Walaupun Dalam Keadaan Junub
            Ibnu Umar ra, bahwasanya Umar bin Khatab bertanya kepada Rasulullah SAW, ‘Apakah salah seorang di antara kami boleh tidur sedangkan dia dalam keadaan junub?’ Nabi bersabda. ‘Ya, jika salah seorang di antara kalian berwudhu, maka tidurlah;walaupun dalam keadaan junub”[Muttafaq ‘Alaih]
Membersihkan (Mengibaskan) Tempat Tidur
            Dari Abu Huraihah ra, Nabi Saw bersabda: “Apabila seseorang di antara kalian mendatangi tempat tidurnya, hendaklah dia membersihkan (mengibaskan) tempat tidurnya dengan bagian dalam sarungnya;karena ia tidak tahu apa yang akan terjadi sepeninggalnya (ketika ia tidur).’[HR. Bukhari]
Berbaringlah di Atas Lambung Kanan
            Dari Bara’ bin Azib ra: “Rasulullah SAW bersabda.’Apabila engkau mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah seperti wudhu untuk sholat, kemudian berbaringlah di atas lambung kanan (menghadap ke kanan).”[Muttafaq ‘Alaih]. Dan dari hadist serupa, dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda “…apabila ingin membaringkan tubuh, hendaklah ia berbaring di atas lambung kanannya…” [HR. Muslim]
Larangan Tidur Telungkup
            Berdasarkan dalil dari Thikhfah Al-Ghifari rahimahullah dia berkata : “Suatu ketika Rasulullah mendapatiku tidur di dalam masjid, dengan posisi tidur menelungkup. Lalu beliau membangunkanku dengan kakinya seraya bersabda, ‘Mengapa engkau tidur dengan posisi seperti ini. Ini adalah posisi yang tidak disukai Allah atau posisi yang dibenci Allah.’ [HR.Ibu Majah]. Dan hadist lain, dari Abu Dzar ra, dia berkata;. Nabi pernah melewatiku sedangkan aku berbaring dalam keadaan telungkup. Lalu beliau membangunkan dengan kakinya seraya berkata, ‘Wahai Junaidib, sesungguhnya cara tidur seperti ini (telungkup) adalah cara tidur penghuni neraka. “ [HR. Ibnu Majah]
Membaca Pada Kedua Telapak Tangan: Surat Al-ikhlas, Surat Al Falaq dan Surat An-Nas.
“Dan dari Ummul Mukminin ra, bahwasanya Rasulullah SAW jika ingin mendatangi tempat tidurnya setiap malam, beliau menghimpun kedua telapak tangannya, lalu meniup keduanya kemudian beliau membaca pada kedua telapak tangannya; Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas.Kemudian beliau mengusap seluruh tubuhnya yang bias dijangkau dengan kedua telapak tangannya, dimulai dengan kepala dan wajah beliau lalu seluruh tubuh bagian depan. Beliau melakukan tersebut sebanyak tiga kali.’ [HR.Bukhari]
Membaca Ayat Kursi
            Dari Abu Huraihah ra, Rasulullah SAW berkata;”Apabila engkau ingin mendatangi tempat tidurmu, maka bacalah ayat kursi-hingga selesai-maka engkau senantiasa mendapat penjagaan dari Allah dan setan tidak akan mendatangi (mengganggu)mu sampai pagi.”
 [HR.Bukhari]
Berdzikir
            Dari hadist panjang, dari Ali ra, bahwa Rasulullah SAW berkata:”Apabila kalian beranjak tidur, maka bacalah: takbir sebanyak 34 kali, tasbih dan hamdalah masing-masing 33 kali.”[HR.Muttafaq’Alaih]
Menutup Pintu, Bejana Dan Mematikan Lampu Sebelum Tidur
            Dari Jabir bin Abdulullah ra, dia berkata.’Rasulullah SAW bersabda:”Tutuplah bejana, dan tutuplah pintu-pintu rumahmu serta matikanlah lampu-lampu, karena tikus terkadang menarik sumbu lampu dan menyebabkan kebakaran pemilik rumah.” [HR.Bukhari]
Meniatkan Diri Untuk Bangun Melaksanakan Shalat Malam Ketika Ingin Tidur
            Dari Abu Darda’ ra, Dari nabi SAW , beliau bersabda.”Barangsiapa yang mendatangi tempat tidurnya dengan meniatkan diri untuk bangun melaksanakan shalat malam lalu dia tertidur sampai pagi, maka akan dicatat (diberi pahala) dengan sesuatu yang diniatkannya itu. Sedangkan tidurnya merupakan sedekah bagi dirinya dari Rabbnya ‘azza wajalla.”[Sahih At-Targhib wa At-Tarhib.(5).601]
Makruh Tidur Diatas Atas Atap Rumah Yang Tidak Ada Pembatasnya
            Dari Ali bin Syaiban ra, dia berkata. ‘Rasulullah SAW bersabda.’Barangsiapa yang tidur di atas atap rumahnya yang tidak ada pembatasnya, maka hilanglah jaminan darinya.”[HR. Abu Dawud]
Berdoa Jika Merasa Takut Ketika Tidur
            Dari Amru bin Syu’aib ra, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,’Apabila salah seorang dari kalian merasa ketakutan di dalam tidurnya, hendaknya dia berdoa,’A’udzu bikalimatillahit tammati min ghadabihi wa ‘iqabihi, wa syarr’ ’ibadahi, wa min hamazatisy syayathin, wa an yahdhurun. (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari amarah dan siksa-Nya, dari kejahatan hamba-Nya, dari godaan setan dan kedatangannya kepada diriku). Maka doa itu tidak akan membuatnya tertimpa mudharat.” [HR. Tirmidzi]
Menceritakan Mimpi Baik Dan Berta’awwudz JIka Bermimpi Buruk
            Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra, bahwasanya dia mendengar Nabi SAW bersabda, ‘Apabila salah seorang dari kalian bermimpi suatu hal yang disenanginya, maka mimpi itu dari Allah SWT. Dan hendaknya dia mengucapkan hamdalah dan menceritakan mimpinya itu. Akan tetapi jika dia memimpikan yang selainnya yaitu mimpi yang tidak disukainya, maka mimpi itu dari setan. Dan hendaknya dia berlindung dari kejelekannya dan tidak menceritakannya kepada seseorangpun karena hal itu tidak akan membahayakannya.”[HR. Bukhari] (Elita Ummu Tsurayya, Penyidik)

Terima kasih sudah membaca... Semoga bermanfaat

Kamis, 12 Juni 2014

Mereka tak perlu jawaban. Hanya bukti yg bisa membungkam mereka

Kehidupan itu layaknya seperti bola. Dan bumi yg kita pijak pun bentuknya bulat. Itu artinya hidup itu kadang di atas dan besoknya bisa di bawah. Bisa saja sekarang kita jadi penonton tapi esok hari kita akan jadi yang ditonton.
Jika kini alur hidupmu sedang berada di posisi bawah grafik hidup maka itu saatnya kau menguatkan diri sendiri untuk bisa lolos dalam ujian tersebut. Untuk lolos bukan hanya bermodalkan keyakinan semata. Kamu harus punya usaha. Ingat Allah nggk akan pernah mengubah taqdir seorang hambanya sebelum hamba itu sendiri yg berikhtiar untuk mengubahnya. Rintangan? Tak usah ditanya kamu juga pasti tau jawabannya. Pasti ada tantangan.
Tapi yang harus kamu fokuskan bukan seberapa besar tantangan yang akan kamu hadapi tetapi BERAPA besar nyali kamu untukku menghadapi rintangan-rintangan tersebut.
Setelah lolos bagaimana? Tak perlu dijawab karena pertanyaan ini tak memerlukan jawaban. :-)

Sabtu, 26 April 2014

Letto - Sebelum Cahaya

Ku teringat hati
Yang bertabur mimpi
Kemana kau pergi cinta
Perjalanan sunyi
Engkau tempuh sendiri
Kuatkanlah hati cinta
Ingatkan engkau kepada
Embun pagi bersahaja
Yang menemanimu sebelum cahaya
Ingatkan engkau kepada
Angin yang berhembus mesra
Yang kan membelaimu cinta
Kekuatan hati yang berpegang janji
Genggamlah tanganku cinta
Ku tak akan pergi meninggalkanmu sendiri
Temani hatimu cinta
Ingatkan engkau kepada
Embun pagi bersahaja
Yang menemanimu sebelum cahaya
Ingatkan engkau kepada
Angin yang berhembus mesra
Yang kan membelaimu cinta
Ku teringat hati
Yang bertabur mimpi
Kemana kau pergi cinta
Perjalanan sunyi
Engkau tempuh sendiri
Kuatkanlah hati cinta
Ingatkan engkau kepada
Embun pagi bersahaja
Yang menemanimu sebelum cahaya
Ingatkan engkau kepada
Angin yang berhembus mesra
Yang kan membelaimu cinta

Kamis, 24 April 2014

Letto-Sandaran Hati

Yakinkah ku berdiri
Di hempa tanpa tepi
Bolehkah aku
Mendengarmu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Terkubur dalam emosi
Tanpa bisa bersembunyi
Aku dan nafasku
Merindukanmu
Terpuruk ku di sini
Terangi dia yang sepi
Dan ku tahu pasti
Kau menemani
Dalam hidupku
Kesendirianku
Teringat ku teringat
Pada janjimu ku terikat
Hanya sekejap ku berdiri
Kulakukan sepenuh hati
Peduli ku peduli
Siang dan malam yang berganti
Pedihku ini tak ada arti
Jika kaulah sandatan hati
Kaulah sandaran hati
Sandaran hati
Inikah yang kau mau
Benarkah ini jalanmu
Hanyalah engkau yang ku tuju
Pegang erat tanganku
Bimbing langkah kakiku
Aku hilang arah
Tanpa hadirmu
Dalam gelapnya
Malam hariku

Minggu, 20 April 2014

Sampai saya baca 2x

Jangan lupa follow twitterku @AyuAyusafa :)
     

Pas waktu aku iku ujian sekolah, pada waktu itu hari senen yakni pelajaran Bahasa Indonesia yang diuji pada waktu itu... setelah satu demi satu soal saya jawab, dan ternyata ada satu soal yang saya baca 2x. ya karena keren aja. waktu itu berisi penggalan puisi dari D Zawawi Imron.. dan akhirnya aku cari dah puisinya Dari Sini
Ibu
D. Zawawi Imron

kalau aku merantau lalu datang musim kemarau
sumur-sumur kering, daunpun gugur bersama reranting
hanya mata air airmatamu, ibu, yang tetap lancar mengalir

bila aku merantau
sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku
di hati ada mayang siwalan memutikkan sarisari kerinduan
lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar

ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
saat bunga kembang meyemerbak bau sayang
ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
aku mengangguk meskipun kurang mengerti

bila kasihmu ibarat samudera
sempit lautan teduh
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu

(Batang-Batang - Madura)

ENJOY adalah cara ter-happy untuk...

Postingan ini, adalah postingan yang ke-40 dari semua isi blog-ku.... Dan sangatku sayangkan sekali karena tulisan ini harus kulontarkan semua rasa sedihku pada keyboard di depan mataku sekarang, yang secara otomatis akan ditampilkan melalui monitor netbookku.
      Sedih? bagaimana tidak sedihlah, seorang anak ditinggal ibunya untuk penataran. Bagaimana tidak sedihkah, seorang anak ditinggal mamanya ke pulau Madura padahal sekarang anak itu sedang sampai pada masa akan menghadap UJIAN NASIONAL?! Tapi mungkin bagi sebagian kalian menganggap ini 'biasa saja'.
Tapi bagi saya? apalagi sebentar lagi Ayu Safaris Mukaromah ingin melanjutkan studi-nya ke salah satu pondok pesantren di Ngawi, nah kan bakalan agak lama lagi ni pas buat ketemu mama.... :'(
 Ya Sudahlah...... ini sudah tekadku. Aku harus bertanggung jawab !!!! dan intinya dari semua cerita ceritaku tadi niii aku harus selalu HAPPY di segala hal..
Mungkin ENJOY adalah cara ter-happy buat ngadepin ini semua !!!!!!!!!!!!!!

Jumat, 14 Maret 2014

Berlari Membelah Hujan Menuju Sebuah Impian



Berlari Membelah Hujan Menuju Sebuah Impian
                Bel pulang sekolah baru saja terdengar, bersamaan dengan itu aku langsung teringat akan jadwal  sholat Dhuhur berjamaah untuk kelas 9A, segera aku menuju musholla. Selesai sholat, ternyata sekarang ada jadwal tambahan pelajaran bahasa Inggris. Hemmmm... okelah, meski jenuh, ku coba untuk mengikuti pelajaran dengan hati yang tabah. Entah mengapa akhir-akhir ini aku memang rada-rada males dengan yang namanya ‘pelajaran’. Menit demi menit aku hitung, sesekali aku melihat jam dibelakang kelas, akhirnya bel pulang yang sedari tadi aku tunggu berbunyi pula. Raut muka sumringah aku papar jelas pada wajahku. Dari mulai kelas 7 dulu, aku memang paling suka dengan yang namanya ‘waktu pulang’ :D
      Tetapi, sepersekian detik dari itu, raut sumringah tadi perlahan pudar seiring dengan derasnya hujan yang turun pada puluhan meter persegi disekitar sekolahku.
“Hem...............” (menghela nafas panjang)

Mungkin waktu pulangku harus tertunda lagi. Tapi aku tak mau diam membiarkan hal itu terjadi. Akhirnya aku ajak Yeni dan Rima sahabatku untuk bersama-sama menerobos hujan. Berhubung Rima juga sedang lapar yang tak tertahankan lagi, akhirnya dia menyetujui untuk lari menyosor hujan. Yeni yang sedari tadi memang merengek minta pulang dan akhirnya, berawal dari joglo kita mengambil posisi untuk siap-siap berlari.

  “Dalam hitungan ketiga, kita lari ya 1...2...3...” (Kataku memberi aba-aba)

      Akhirnya kami bertiga berlari sangat kencang. Ya ! tepat sekali hanya kami bertiga yang berlari menerobos hujan di sekolah tadi. Karena sudah terlanjur basah akhirnya aku coba menikmati keadaan dengan merentangkan tangan sambil lalu membiarkan wajahku diterpa air hujan. Meski tak mudah aku, coba membuka mata memandang sebuah awan ditengah derasnya hujan. Indah sekali...... Kita bertiga seperti mengejar impian masing-masing, langkah kita untuk mencapai impian bukanlah sekadar jalan biasa tetapi dengan berlari. Kita menerobos semua halang dan rintangan yang ada, entah itu hujan deras sekalipun. Kami bertiga siang tadi benar-benar mengembangkan senyum yang sangat berbeda. Bersama dengan derasnya hujan yang menerpa kita, langkah kami berlari semakin kencang, tak peduli double way sudah tergenang air, namun kita tetap berlari kencang bersama meraih impian masing-masing. Hingga akhirnya, “berlarinya” kita tadi pada akhirnya akan sampai di sebuah alun-alun di tengah kota London, TRAFALGAR SQUARE ! AMIN....
(Baca Tentang Trafalgar Square Di Sini)

Rabu, 26 Februari 2014

Semesta Alam Adalah Jawabannya



Semesta Alam Adalah Jawabannya
Oleh :  @AyuAyusafa
          Ingin rasanya aku menumpahkan semua ini dengan tulisan. Entah makna apa yang akan tertera pada tulisanku ini, tapi sedikit banyak aku yakin, bahwa dengan menulis aku bisa melumat habis rasa sedih yang sekarang aku rasakan. 
          Ya Allah, Malam ini hanya hujanlah yang menyapaku, langitpun tak sanggup untuk sekedar menampakkan tubuhnya. Bintang? Bintang juga enggan untuk tampil di malam ini. Mungkin semua ini senada dengan perasaanku sekarang. Tak ingin dibuat kalah oleh keadaan, aku coba untuk menata pena mengetik sebuah tulisan.
          Sekarang, Ayu tak bisa membendung lagi air mata. Air mata yang aku tumpahkan karena rasa rindu pada nenek. Nenek ada dimana? Ya ! sekarang nenekku lagi ada ditanah suciMu Ya Allah. Nenekku sekarang lagi umroh. Meskipun masih dalam lingkup Asia, tetapi si cucu ini rindu akan belaian neneknya. Di tanah air, kami tak henti-hentinya melantunkan doa untuk beliau.
          Nenekku seorang janda, yang telah lama ditinggal kakek, yang sudah dengan sabar mengandung dan melahirkan ibuku hingga sampai akhirnya ibuku melahirkan aku. Itu luar biasa ya Allah ;(
           Tak tau harus menuliskan apa lagi, aku coba kepak-kepakkan notebook ini, hanya sepersekian detik dari itu, alam ini seperti merespon Ya Allah. Hujan yang dari tadi menyapa, sekarang mulai reda layaknya mengucapkan kata “good bye”. Langit, sekarang mulai tegar untuk bergabung dengan kerumunan atmosfer di bumi, bintang pun tak mau kalah untuk mengacungkan tangan dan mengatakan “saya hadir”.
          Maha Suci Engkau Ya Allah..... Semua ini adalah tanda-tanda kebesaranmu yang Engkau persiapkan untuk menjawab semua air mata hamba. J

Sayang, Aku bukan Pujangga


Sayang, Aku Bukan Pujangga
Oleh : @AyuAyusafa 
                Sebagai siswa kelas 9 yang sebentar lagi lulus dari sekolah tercintanya, pasti akan ada banyak cerita duka nan canda yang sangat indah bila hal itu diceritakan. Namun, selama ini aku hanya bisa  menutup semua keluh kesahku. Pada siapa aku bercerita? Teman? Menurutku mereka tak cocok untuk mendengarkan cerita ini. Guru BK? Aku hanya sesekali mengajukan pertanyaan di kelas, jujur saja aku tertutup bahkan ‘malas’ buat cerita sama orang lain.
            Tapi, setiap orang punya cara berbeda-beda untuk menumpahkan perasaannya. Sedangkan aku? Aku sendiri lebih merasa plong kalo menumpahkan semua keluh kesahku dalam sebuah tulisan. Ya ! ternyata tulisan membuatku lebih tenang. Bahkan orangtuaku tak cocok untuk itu, orangtuaku tidak cocok untuk mendengar celotehku ! Namun Allah menunjukkan jalan lain untuk aku. Aku dianugerahi sebuah pena dan selembar kertas untuk bisa merangkai kata sesuai dengan isi hati.  Tapi sayang, aku bukanlah pujangga. Rangkaian kata-kataku hanya sekedar untuk melepas keluh kesah sehari-hari. Beda dengan seorang pujangga yang pandai merangkai kata, kata yang bisa menyejukkan siapa saja pembacanya. Kata yang indah menari-nari di setiap kelompok kalimatnya. Indah .... sekali.
            Aku hanyalah seorang Ayu Safaris yang sedang punya proyek kecil dengan diary online-nya. Aku ignin blog ini bukan hanya sekedar media untuk ‘berbagi’ tetapi juga sebagai langkah awalku untuk bisa menjadi pujangga di kelak kemudian hari :-D

Minggu, 16 Februari 2014

Pantaskah Perasaan Bimbang Ini?!


oleh : @AyuAyusafa
            Ya Rabb pagi ini terasa dingin,suasana ini seakan senada dengan hatiku yang mulai bimbang. Aku tau, rasa bimbang ini tak patut ada. Aku seharusnya sudah mulai membulatkan tekad dan mulai mempersiapkan segalanya. Tapi entah kenapa setelah mendengar perkataan tante “... wah cobak dek ayu dulu sekolahnya di Madrasah ya kan enak dek ayuk punya bacground-background agama”. Kata-kata bak ana (tanteku) ada benarnya juga, nah ini yang membuat ayu bimbang Ya Allah L . Jujur saja keinginan ayu cukup besar untuk masuk pesantren. Dan pernah hamba tuliskan dalam status facebook hamba bahwa hamba ke pesantren hanya karenaMu. Tapi hamba sekarang bimbang dan takut, ya hamba takut tidak diterima di pesantren yang hamba ingini. Seperti kata tante, bahwasanya hamba memang masih kurang pelajaran agamanya, bayangkan aku sekolah di sekolah umum biasa yang pelajaran agamanya hanya 1 kali dalam 1 minggu. Beda sama anak-anak yang lulusan MTS atau sekolah semacam itu. Sedangkan untuk masuk pesantren yang hamba ingini harus bisa melewati tes-tes masuk yang telah disediakan disana. Menurut informasi yang aku baca di internet, ada banyak tes masuk yang cukup membuat aku bertanya-tanya bagaimana caranya untuk bisa akan hal itu. Tapi aku yakin “Kalau ingin sukses lupakan banyak alasan, kalau banyak alasan lupakan sukses.” Insyallah dengan bantuanMu aku yakin bisa Ya Rabb. Karena hamba sadar ‘Lahaulawala Quwwata Illabillah Hilaliyyil Adzim’!
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيم Ayu yakin BISA ! Semangat !

Jepretan adikku Tersayang


oleh : @AyuAyusafa
“ Sesungguhnya Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (Q.S At-Tiin ayat 4)
                Ayat suci diatas cocok untuk menggambarkan sikap adekku saat ini, dibalik kenakalan dek Ilham sebenarnya dia punya bakat untuk menjadi fotografer (pendapatku dengan Reca temanku). Betapa tidak, pas waktu naek bus ke Bandung, di tengah perjalanan kita disapa oleh hujan. Nah air yang diluar seakan ingin menyapa melalui jendela-jendela bus. Indah sekali sapaan itu, hingga akhirnya ku coba untuk mengabadikannya di camera digitalku, baru saja dapat 1 jepretan, cameraku sudah dirampas sama dek ilham. “ mana bak aku yang mau foto ” katanya sambil merampas camera dari tanganku. Meski jengkel kucoba untuk diam karena aku tak ingin dimarahi mama (lagi). Hingga akhirnya hilanglah kesabaranku, aku rampas juga camera dari tangan adek. Dengan rasa jengkel yang masih tersisa aku coba lihat hasil jepretan adikku, dan ini hasilnya :










 Hingga akhirnya jepretan inilah yang meredam kejengkelanku, :)