Rabu, 26 Februari 2014

Sayang, Aku bukan Pujangga


Sayang, Aku Bukan Pujangga
Oleh : @AyuAyusafa 
                Sebagai siswa kelas 9 yang sebentar lagi lulus dari sekolah tercintanya, pasti akan ada banyak cerita duka nan canda yang sangat indah bila hal itu diceritakan. Namun, selama ini aku hanya bisa  menutup semua keluh kesahku. Pada siapa aku bercerita? Teman? Menurutku mereka tak cocok untuk mendengarkan cerita ini. Guru BK? Aku hanya sesekali mengajukan pertanyaan di kelas, jujur saja aku tertutup bahkan ‘malas’ buat cerita sama orang lain.
            Tapi, setiap orang punya cara berbeda-beda untuk menumpahkan perasaannya. Sedangkan aku? Aku sendiri lebih merasa plong kalo menumpahkan semua keluh kesahku dalam sebuah tulisan. Ya ! ternyata tulisan membuatku lebih tenang. Bahkan orangtuaku tak cocok untuk itu, orangtuaku tidak cocok untuk mendengar celotehku ! Namun Allah menunjukkan jalan lain untuk aku. Aku dianugerahi sebuah pena dan selembar kertas untuk bisa merangkai kata sesuai dengan isi hati.  Tapi sayang, aku bukanlah pujangga. Rangkaian kata-kataku hanya sekedar untuk melepas keluh kesah sehari-hari. Beda dengan seorang pujangga yang pandai merangkai kata, kata yang bisa menyejukkan siapa saja pembacanya. Kata yang indah menari-nari di setiap kelompok kalimatnya. Indah .... sekali.
            Aku hanyalah seorang Ayu Safaris yang sedang punya proyek kecil dengan diary online-nya. Aku ignin blog ini bukan hanya sekedar media untuk ‘berbagi’ tetapi juga sebagai langkah awalku untuk bisa menjadi pujangga di kelak kemudian hari :-D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar