Minggu, 16 Februari 2014

Pantaskah Perasaan Bimbang Ini?!


oleh : @AyuAyusafa
            Ya Rabb pagi ini terasa dingin,suasana ini seakan senada dengan hatiku yang mulai bimbang. Aku tau, rasa bimbang ini tak patut ada. Aku seharusnya sudah mulai membulatkan tekad dan mulai mempersiapkan segalanya. Tapi entah kenapa setelah mendengar perkataan tante “... wah cobak dek ayu dulu sekolahnya di Madrasah ya kan enak dek ayuk punya bacground-background agama”. Kata-kata bak ana (tanteku) ada benarnya juga, nah ini yang membuat ayu bimbang Ya Allah L . Jujur saja keinginan ayu cukup besar untuk masuk pesantren. Dan pernah hamba tuliskan dalam status facebook hamba bahwa hamba ke pesantren hanya karenaMu. Tapi hamba sekarang bimbang dan takut, ya hamba takut tidak diterima di pesantren yang hamba ingini. Seperti kata tante, bahwasanya hamba memang masih kurang pelajaran agamanya, bayangkan aku sekolah di sekolah umum biasa yang pelajaran agamanya hanya 1 kali dalam 1 minggu. Beda sama anak-anak yang lulusan MTS atau sekolah semacam itu. Sedangkan untuk masuk pesantren yang hamba ingini harus bisa melewati tes-tes masuk yang telah disediakan disana. Menurut informasi yang aku baca di internet, ada banyak tes masuk yang cukup membuat aku bertanya-tanya bagaimana caranya untuk bisa akan hal itu. Tapi aku yakin “Kalau ingin sukses lupakan banyak alasan, kalau banyak alasan lupakan sukses.” Insyallah dengan bantuanMu aku yakin bisa Ya Rabb. Karena hamba sadar ‘Lahaulawala Quwwata Illabillah Hilaliyyil Adzim’!
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيم Ayu yakin BISA ! Semangat !

Jepretan adikku Tersayang


oleh : @AyuAyusafa
“ Sesungguhnya Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (Q.S At-Tiin ayat 4)
                Ayat suci diatas cocok untuk menggambarkan sikap adekku saat ini, dibalik kenakalan dek Ilham sebenarnya dia punya bakat untuk menjadi fotografer (pendapatku dengan Reca temanku). Betapa tidak, pas waktu naek bus ke Bandung, di tengah perjalanan kita disapa oleh hujan. Nah air yang diluar seakan ingin menyapa melalui jendela-jendela bus. Indah sekali sapaan itu, hingga akhirnya ku coba untuk mengabadikannya di camera digitalku, baru saja dapat 1 jepretan, cameraku sudah dirampas sama dek ilham. “ mana bak aku yang mau foto ” katanya sambil merampas camera dari tanganku. Meski jengkel kucoba untuk diam karena aku tak ingin dimarahi mama (lagi). Hingga akhirnya hilanglah kesabaranku, aku rampas juga camera dari tangan adek. Dengan rasa jengkel yang masih tersisa aku coba lihat hasil jepretan adikku, dan ini hasilnya :










 Hingga akhirnya jepretan inilah yang meredam kejengkelanku, :)