Jumat, 14 Maret 2014

Berlari Membelah Hujan Menuju Sebuah Impian



Berlari Membelah Hujan Menuju Sebuah Impian
                Bel pulang sekolah baru saja terdengar, bersamaan dengan itu aku langsung teringat akan jadwal  sholat Dhuhur berjamaah untuk kelas 9A, segera aku menuju musholla. Selesai sholat, ternyata sekarang ada jadwal tambahan pelajaran bahasa Inggris. Hemmmm... okelah, meski jenuh, ku coba untuk mengikuti pelajaran dengan hati yang tabah. Entah mengapa akhir-akhir ini aku memang rada-rada males dengan yang namanya ‘pelajaran’. Menit demi menit aku hitung, sesekali aku melihat jam dibelakang kelas, akhirnya bel pulang yang sedari tadi aku tunggu berbunyi pula. Raut muka sumringah aku papar jelas pada wajahku. Dari mulai kelas 7 dulu, aku memang paling suka dengan yang namanya ‘waktu pulang’ :D
      Tetapi, sepersekian detik dari itu, raut sumringah tadi perlahan pudar seiring dengan derasnya hujan yang turun pada puluhan meter persegi disekitar sekolahku.
“Hem...............” (menghela nafas panjang)

Mungkin waktu pulangku harus tertunda lagi. Tapi aku tak mau diam membiarkan hal itu terjadi. Akhirnya aku ajak Yeni dan Rima sahabatku untuk bersama-sama menerobos hujan. Berhubung Rima juga sedang lapar yang tak tertahankan lagi, akhirnya dia menyetujui untuk lari menyosor hujan. Yeni yang sedari tadi memang merengek minta pulang dan akhirnya, berawal dari joglo kita mengambil posisi untuk siap-siap berlari.

  “Dalam hitungan ketiga, kita lari ya 1...2...3...” (Kataku memberi aba-aba)

      Akhirnya kami bertiga berlari sangat kencang. Ya ! tepat sekali hanya kami bertiga yang berlari menerobos hujan di sekolah tadi. Karena sudah terlanjur basah akhirnya aku coba menikmati keadaan dengan merentangkan tangan sambil lalu membiarkan wajahku diterpa air hujan. Meski tak mudah aku, coba membuka mata memandang sebuah awan ditengah derasnya hujan. Indah sekali...... Kita bertiga seperti mengejar impian masing-masing, langkah kita untuk mencapai impian bukanlah sekadar jalan biasa tetapi dengan berlari. Kita menerobos semua halang dan rintangan yang ada, entah itu hujan deras sekalipun. Kami bertiga siang tadi benar-benar mengembangkan senyum yang sangat berbeda. Bersama dengan derasnya hujan yang menerpa kita, langkah kami berlari semakin kencang, tak peduli double way sudah tergenang air, namun kita tetap berlari kencang bersama meraih impian masing-masing. Hingga akhirnya, “berlarinya” kita tadi pada akhirnya akan sampai di sebuah alun-alun di tengah kota London, TRAFALGAR SQUARE ! AMIN....
(Baca Tentang Trafalgar Square Di Sini)