Berlari Membelah Hujan Menuju Sebuah Impian
Bel pulang sekolah baru
saja terdengar, bersamaan dengan itu aku langsung teringat akan jadwal sholat Dhuhur berjamaah untuk kelas 9A,
segera aku menuju musholla. Selesai sholat, ternyata sekarang ada jadwal
tambahan pelajaran bahasa Inggris. Hemmmm... okelah, meski jenuh, ku coba untuk
mengikuti pelajaran dengan hati yang tabah. Entah mengapa akhir-akhir ini aku
memang rada-rada males dengan yang namanya ‘pelajaran’. Menit demi menit aku
hitung, sesekali aku melihat jam dibelakang kelas, akhirnya bel pulang yang
sedari tadi aku tunggu berbunyi pula. Raut muka sumringah aku papar jelas pada
wajahku. Dari mulai kelas 7 dulu, aku memang paling suka dengan yang namanya
‘waktu pulang’ :D
Tetapi, sepersekian detik dari itu, raut
sumringah tadi perlahan pudar seiring dengan derasnya hujan yang turun pada
puluhan meter persegi disekitar sekolahku.
“Hem...............”
(menghela nafas panjang)
Mungkin
waktu pulangku harus tertunda lagi. Tapi aku tak mau diam membiarkan hal itu
terjadi. Akhirnya aku ajak Yeni dan Rima sahabatku untuk bersama-sama menerobos
hujan. Berhubung Rima juga sedang lapar yang tak tertahankan lagi, akhirnya dia
menyetujui untuk lari menyosor hujan. Yeni yang sedari tadi memang merengek
minta pulang dan akhirnya, berawal dari joglo kita mengambil posisi untuk
siap-siap berlari.
“Dalam
hitungan ketiga, kita lari ya 1...2...3...” (Kataku memberi aba-aba)
Akhirnya kami bertiga berlari sangat
kencang. Ya ! tepat sekali hanya kami bertiga yang berlari menerobos hujan di
sekolah tadi. Karena sudah terlanjur basah akhirnya aku coba menikmati keadaan
dengan merentangkan tangan sambil lalu membiarkan wajahku diterpa air hujan.
Meski tak mudah aku, coba membuka mata memandang sebuah awan ditengah derasnya
hujan. Indah sekali...... Kita bertiga seperti mengejar impian masing-masing,
langkah kita untuk mencapai impian bukanlah sekadar jalan biasa tetapi dengan
berlari. Kita menerobos semua halang dan rintangan yang ada, entah itu hujan
deras sekalipun. Kami bertiga siang tadi benar-benar mengembangkan senyum yang
sangat berbeda. Bersama dengan derasnya hujan yang menerpa kita, langkah kami
berlari semakin kencang, tak peduli double way sudah tergenang air, namun kita
tetap berlari kencang bersama meraih impian masing-masing. Hingga akhirnya,
“berlarinya” kita tadi pada akhirnya akan sampai di sebuah alun-alun di tengah
kota London, TRAFALGAR SQUARE ! AMIN....
(Baca Tentang Trafalgar Square Di Sini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar