Senin, 28 Desember 2015

Bolehkah Untuk Itu?

Bolehkah untuk itu?
Oleh : @AyuAyusafa
Rindu tlah lama mengendap di dada
Membumbung tinggi seperti uap udara
Tak kenal waktu pagi ataupun senja
Rasa itu terus saja memancing gelora
Dua insan yang tlah lama dipisah oleh waktu
meski tak tau kapan akan bertemu
Dengan sadar mereka mengerti akan sesuatu
Ternyata rindu semakin membuat mereka menyatu
jika ada kata untuk itu, seperti ini bunyinya :
Jika jarak itu palsu bagaimana dengan rindu?
Tetapi jika jarak itu nyata bagaimana dengan cinta?
Wahai pemilik kehidupan, sepertinya itu adalah asmara
Bolehkah untuk itu?

Bondowoso, 8 november 2014

HILANG

HILANG


Jika kebahagiaan telah menguap
Embun pun kalah cepat menjadi uap
Hingga  Waktu terus menunjukkan keperkasaan
Tak mau berhenti di tengah kesulitan
Meski ada seorang ingin menahan
Tetapi ia terus berjalan, membuka alur masa depan
Perlahan namun pasti
Waktu terus membuatku semakin mengerti
Bahwa semua yang ku miliki
Bukanlah hak milik pribadi
Layaknya hadiah dari langit untuk bumi
Segalanya, hanyalah titipan Ilahi
Waktu berhak datang sewaktu waktu
Menarik semua putih menjadi kelabu
Mengambil sebuah kebersamaan menjadi rindu
Menjadikan Semua yang berwujud menjadi semu
Kini semua yang ku miliki menjadi berlalu
Hingga, Hilang tak terelu…







BONDOWOSO, 23 DESEMBER 2015

Rabu, 01 Juli 2015

Menjalani TaqdirMu

     Hari ini tepat 25 hari terakhir, sebelum aku kembali lagi untuk menuntut ilmu disana, tempat yang sudah Allah pilihkan untukku. Ya aku katakan Allahlah yang memilihkannya untukku karena waktu itu aku memang benar benar tak dapat memilih sekolah mana yang baik untukku. Tapi Alhamdulillah petunjuk yang kupinta kepadaNya melalui sholat istikharah pun segera datang akhirnya aku sekarang berhak untuk menyandang gelar santri. Oh Tuhan yang Maha Pengasih terima kasih atas limpahanMu selama ini. Bukan maksud untuk menjadi hambaMu yang kufur nikmat Tetapi ini yang hamba rasakan sekarang ya Allah....


Terlena dengan kenyamanan ini
Rasanya tak ingin kemana mana lagi
Tapi sadar, ini hanyalah bisikan hati
Yang harus ku pungkiri
Karena ku akan selesaikan ini
Sampai ke titik dimana aku bisa pergi
Baru Ku bisa tersenyum dengan kesuksesan sejati

Hanya Engkaulah yang dapat membimbingku, kemana aku akan menuju oh Tuhanku, maka bimbinglah langkahku kemana pun aku harus melangkah. Menjalani taqdirMu...

Sabtu, 27 Juni 2015

Aku Untuk Kalian


    lama benar tak menyentuh media ini, bukan karena tak ada waktu tapi karena aku memang tlah menuju sekolah baruku. disana tak tinggal diam tentunya. sengaja menuliskan semuanya di kertas menggunakan tangan sendiri ku tuliskan semua apa yang terjadi agar bisa kubagi setelah aku pulang ke sini. dan ini adalah salah satunya :

Aku Untuk Kalian
oleh :  @AyuAyusafa
Rata jalanan aspal dengan tenang menerima roda kendaraan
Disampingnya pohon membuka ranting serta dahan
Burung-burung mulai beterbangan merasa terusik oleh suara mobil di jalan
Di ujung sana kelopak-kelopak bunga mulai memamerkan keindahannya
Satu-persatu menari bergantian di atas tangkainya
Harum semerbak pun muncul di setiap benang sari miliknya
Serta angin tak mau kalah menarik mata siapapun yang memandangnya
Terucap syukur kepada-Nya
Karena keindahan alam ciptaan-Nya
Sebuah lukisan nyata luar biasa
Yang tak satupun orang punya kuas yang sama
Jika melihat ke atas, gumpalan-gumpalan putih awan
Membuat barisan membentuk tulisan “Selamat Datang”
Sengaja semua dendang alam ini memamerkan keelokannya
Telah mempersiapkan segala rancangan untuk menyambut kedatangan seseorang
Orang yang telah lama meninggalkan kampong halaman
Demi ilmu untuk bekal masa depan
Mencari pengetahuan untuk memberantas kebodohan
Sedangkan sekarang orang itu kini telah dating
Menjawab semua keindahan seseorang
Melihat kembali suasana tanah kelahiran
Menginjak lagi tanah kampong halaman
Ya ! aku pulang, karena aku untuk kalian